Pradita Adityya, seorang pengusaha sukses asal Lamongan, membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dari titik nol.
Berawal dari keluarga sederhana dengan ayah seorang nelayan, ia kini memimpin kerajaan bisnis yang mencakup 16 toko besi, 3 kafe ternama, dan 8 kapal laut.
Perjalanan Pradita tidaklah mudah. Ia memulai bisnis sejak SMP dengan berjualan cacing, lalu merambah ke usaha rongsokan.
Kegigihan dan kejeliannya dalam melihat peluang menjadi kunci utama.
Ia bahkan berhasil bangkit dari keterpurukan setelah ditipu rekan bisnisnya hingga Rp80 juta!
"Saya selalu diajarkan orang tua untuk gigih dan memanfaatkan setiap kesempatan. Bantal nelayan itu ombak, selimutnya angin. Jadi kami harus bekerja keras untuk mengubah nasib," ujar Pradita, seperti dikutip dari wawancara di kanal Youtube Sobat Pecah Telur.
Filosofi bisnis Pradita berfokus pada kepuasan pelanggan dan pendekatan business opportunity.
Ia tak ragu melakukan ekspansi dan diversifikasi, terbukti dengan merambahnya ia ke bisnis kafe, baut, dan plastik.
Uniknya, Pradita juga menerapkan strategi equity crowdfunding untuk mendanai bisnisnya.
Strategi ini memungkinkan kolega dan kerabat dekat untuk berinvestasi di bisnisnya, seperti yang ia lakukan pada beberapa cabang kafe "Aola", kafe kekinian dengan konsep family friendly yang menawarkan harga terjangkau dan pemandangan pantai.
Kisah Pradita Adityya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan kemampuan beradaptasi, siapapun bisa meraih kesuksesan.
Beberapa poin penting dari kisah Pradita:
- Memulai dari bawah: Pradita memulai bisnis dari usaha kecil-kecilan seperti berjualan cacing dan rongsokan.
- Kegigihan dan adaptasi: Ia mampu bangkit dari kegagalan dan terus belajar hal baru.
- Jeli melihat peluang: Pradita mampu melihat peluang bisnis di berbagai sektor.
- Pentingnya networking: Ia membangun jaringan bisnis yang luas dan memanfaatkannya untuk mengembangkan usaha.
- Manajemen keuangan yang baik: Pradita menekankan pentingnya laporan keuangan dan stock opname dalam bisnis.
Kisah Pradita sejalan dengan tren positif perkembangan UMKM di Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat, mencapai 65,47 juta unit pada tahun 2022. UMKM juga berperan besar dalam menyerap tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Disclaimer:
Artikel ini disusun berdasarkan transkrip video yang diberikan. Kebenaran informasi dan data sepenuhnya menjadi tanggung jawab narasumber.