Kerja Sampai Mati - Di era hustle culture seperti sekarang, seringkali kita dihadapkan pada dilema:
"Mengejar kekayaan dengan kerja rodi, atau memilih work life balance demi kualitas hidup yang lebih baik?"
Pertanyaan ini kerap menghantui para profesional muda, entrepreneur, bahkan mereka yang sudah mapan dalam karirnya.
Ada yang berpendapat bahwa kerja keras tanpa henti adalah kunci menuju kesuksesan finansial. Di sisi lain, tak sedikit yang percaya bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi merupakan resep kebahagiaan sejati.
Lalu, mana yang sebenarnya lebih baik?
Sebelum menentukan pilihan, mari kita bedah lebih dalam kedua konsep ini beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kerja Rodi: Jalan Ninja Menuju Kekayaan?
Kerja rodi identik dengan jam kerja panjang, dedikasi tinggi, dan fokus penuh pada pencapaian target. Istilah "rodi" sendiri merujuk pada sistem kerja paksa pada masa penjajahan Belanda, di mana para pekerja dipaksa bekerja keras dalam kondisi yang tidak manusiawi.
Tentu saja, kerja rodi dalam konteks modern tidak se-ekstrem itu. Namun, prinsipnya tetap sama: mengutamakan pekerjaan di atas segalanya.
Kelebihan Kerja Rodi:
- Potensi Penghasilan Lebih Besar:
Logikanya, semakin banyak waktu yang Anda dedikasikan untuk bekerja, semakin besar pula peluang Anda untuk mendapatkan penghasilan lebih tinggi, baik melalui promosi jabatan, bonus, atau komisi.
- Perkembangan Karir yang Cepat:
Dengan fokus penuh pada pekerjaan, Anda dapat meningkatkan kompetensi dan keahlian secara signifikan, sehingga mempercepat jenjang karir.
- Kepuasan Diri:
Mencapai target dan meraih kesuksesan dalam pekerjaan dapat memberikan rasa kepuasan dan validasi diri.
Kekurangan Kerja Rodi:
- Rentan Burnout:
Beban kerja yang berlebihan dan tekanan konstan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental, bahkan burnout.
- Mengorbankan Kehidupan Pribadi:
Kurangnya waktu untuk keluarga, teman, dan hobi dapat mempengaruhi hubungan sosial dan kesehatan mental.
- Kualitas Hidup Menurun:
Kesibukan kerja yang ekstrem dapat membuat Anda kehilangan kesempatan untuk menikmati hidup, mengeksplorasi hal baru, dan mengembangkan diri di luar pekerjaan.
Work Life Balance: Seni Menikmati Hidup
Work life balance adalah konsep yang menekankan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Ini bukan berarti membagi waktu 50:50, melainkan mengelola waktu dan energi secara efisien agar Anda dapat memenuhi kebutuhan profesional dan personal secara seimbang.
Kelebihan Work Life Balance:
- Kesehatan Mental dan Fisik yang Lebih Baik:
Dengan memprioritaskan keseimbangan, Anda memiliki waktu untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan, sehingga mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Hubungan Sosial yang Lebih Harmonis:
Work life balance memungkinkan Anda untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga dan teman, membangun ikatan yang kuat, dan mendapatkan dukungan emosional.
- Peningkatan Produktivitas:
Ketika Anda merasa bahagia dan terpenuhi dalam kehidupan pribadi, Anda cenderung lebih fokus, kreatif, dan produktif di tempat kerja.
Kekurangan Work Life Balance:
- Potensi Penghasilan Terbatas:
Dalam beberapa kasus, memilih work life balance mungkin berarti melewatkan kesempatan untuk lembur atau mengambil proyek tambahan yang dapat meningkatkan penghasilan.
- Perkembangan Karir yang Lebih Lambat:
Fokus pada keseimbangan hidup dapat membuat Anda tidak seagresif mereka yang mengutamakan karir, sehingga perkembangan karir mungkin tidak secepat yang diharapkan.
Jadi, Mana yang Lebih Baik?
Tidak ada jawaban yang pasti untuk pertanyaan ini. Pilihan antara kerja rodi dan work life balance sangat bersifat personal dan bergantung pada prioritas, tujuan hidup, dan kondisi masing-masing individu.
Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan:
- Usia dan Tahapan Karir:
Di awal karir, mungkin Anda perlu bekerja lebih keras untuk membangun fondasi yang kuat. Namun, seiring berjalannya waktu, Anda dapat menyesuaikan prioritas dan mencari keseimbangan yang lebih baik.
- Kondisi Keuangan:
Jika Anda memiliki tanggungan finansial yang besar, mungkin Anda perlu memprioritaskan pekerjaan untuk sementara waktu. Namun, pastikan Anda tetap memperhatikan kesehatan dan kebahagiaan Anda.
- Kepribadian dan Gaya Hidup:
Ada orang yang merasa termotivasi dengan tantangan dan target yang tinggi, sementara yang lain lebih menyukai fleksibilitas dan waktu luang. Kenali diri Anda dan pilihlah yang sesuai dengan kepribadian Anda.
- Tujuan Hidup:
Apa yang sebenarnya ingin Anda capai dalam hidup? Apakah kekayaan merupakan satu-satunya ukuran kesuksesan? Atau Anda menginginkan kehidupan yang bermakna dan seimbang?
Tips Mencapai Ke seimbangan
- Tetapkan Batas yang Jelas: Tentukan jam kerja dan usahakan untuk tidak membawanya pulang ke rumah.
- Prioritaskan Tugas: Fokus pada tugas yang paling penting dan delegasikan atau eliminasi yang lain.
- Manfaatkan Teknologi: Gunakan aplikasi dan tools untuk meningkatkan produktivitas dan mengatur waktu secara efisien.
- Istirahat yang Cukup: Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup dan luangkan waktu untuk relaksasi.
- Jaga Kesehatan Fisik: Olahraga teratur, makan makanan bergizi, dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
- Luangkan Waktu untuk Hobi dan Sosial: Lakukan aktivitas yang Anda sukai dan habiskan waktu berkualitas dengan orang-orang tercinta.
Kesimpulan
Pada akhirnya, pilihan antara kerja rodi sampai kaya atau work life balance adalah pilihan pribadi.
Yang terpenting adalah menemukan keseimbangan yang tepat untuk Anda, sehingga Anda dapat mencapai tujuan hidup tanpa mengorbankan kesehatan, kebahagiaan, dan relasi sosial.